Rabu, 30 Oktober 2013

Senja Harapan


Senja Jogja mulai memerah, ketika aku keluar dari kelas perkuliahan. Aku berhenti sejenak di beranda kampus lantai empat sebelum pulang ke kontrakan, sedikit melepaskan lelah bersama keindahan senja.  Entah kenapa, sejak tahun-tahun lalu, aku begitu mengagumi senja. Warna jingganya selalu mengahadirkan nuansa yang berbeda dalam tiap harinya. kehadiran senja yang tak lama itu, selalu kunantikan untuk menemaniku melepas lelah, mensyukuri anugerah-Nya yang hadir mengiringi hariku. Biasanya, aku menemui senja di masjid kampus lantai dua, atau di selasarnya, atau juga di perpustakaan kampus lantai empat. Dan kali ini, beranda lantai empat yang kupilih untuk sejenak menikmati senja.
Belum lima menit aku menikmati senja, Nena, kawan sekelas dan sekontrakanku mengagetkanku dengan tegurannya.

Minggu, 16 Desember 2012

AKTIVIS-AKADEMIS

Kuliah merupakan proses belajar lanjutan yang bersifat formal. Di dalam proses kuliah, mahasiswa dituntut untuk berpikir lebih mendalam, terutama terhadap bidag yang dipilihnya. Kenapa demikian? Karena setelah lulus dari kuliah, mahasiswa diharapkan mampu membidangi bidangnya dengan baik, menerapkannya dalam kehidupan masyarakat, serta mengabdikan dirinya untuk perbaikan bangsa dan negara. Akan tetapi,

Rabu, 20 Juni 2012

Inikah Langkahmu

Tak bisa lagi kuhenti
tetes embun sayatan hati
memaksa mata alirkan deras
rindu perih tak terbalas

lelah raga kian menyayat
hati perih penuh sayat
menanti sapa ceria hadirmu
lama sudah ku menunggu

Nada-Nada Cinta

Nada-nada cinta..
Bukan karena aku tak suka..
Tapi hati ini tersayat pedih..
Mendangar alunan nadamu..

Nada-nada cinta..

Masih Tak Mampu

Aku masih tak mampu beranjak..
Walau kakiku kian perih..
Menahan duri kepedihan..
Yang kian keras menggoyahkanku..

Namun aku masih tak mampu beranjak..
Walau nada cinta kian lirih terdengar..

Datang, Lalu Pergi

Ada saat..
Di mana ia merasa ragu..
Akan sosok yang datang..
Membawa keindahan cinta..
Memberi warna indah pada langkah hidupnya..

Ada saat..

Semua Milik-Mu

     Angin senja terasa sendu. Menyapa daun-daun yang siap gugur di pekarangan rumah. Menyentuh lembut wajah basahku. Basah oleh tetes air mata yang tak kunjung berhenti. Air mata yang menyimpan doa dan harapan dalam tiap tetesnya, yang kukirimkan untuk lelaki tercintaku. Untuk lelaki bersahaja yang selalu menyayangiku dan memberi semangat dalam setiap langkah hidupku. Untuk lelaki yang tlah kembali pada-Nya dengan senyum ketenangan. Untuk lelaki yang mengingatkanku bahwa segala sesuatu adalah milik-Nya.